Entrepreneur Quotient
wKetika mendengar kata Entrepreneur, umumnya orang akan berpikir tentang pengusaha, bisnis, uang, dsb. Tapi apa sih arti Entrepreneur yang sesungguhnya? Kenapa sekarang kata-kata ini menjadi Booming di segala bidang, seperti Technopreneur, Blogspreneur, Creativepreneur, Moslem Preneur, dll.
Pada dasarnya, Entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seseorang yang memiliki jiwa Entrepreneurship inilah yang disebut sebagai Entrepreneur.
Seorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki pola pikir yang diluar kebiasaan orang pada umumnya. Entrepreneur akan lebih sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreativitas-kreativitas baru.
Seorang entrepreneur akan selalu memacu semangatnya setiap hari, selalu memotivasi diri, dan tersenyum dalam segala situasi. Entrepreneur akan melihat masalah sebagai suatu tantangan. Tidak ada kata gagal bagi entrepreneur, yang ada hanyalah Sukses atau Belajar.
Seorang entrepreneur akan selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak mengamati dan mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan melihat segala sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa, sulit menjadi mudah, mustahil menjadi mungkin.
Seorang entrepreneur berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Sehingga, Entrepreneur tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak produktif.
Itulah mindset atau pola pikir-pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang lebih kita kenal sebagai Entrepreneurship. Sekarang, apakah Anda tertarik untuk mengikuti pola pikir mereka?
Apapun bidang yang Anda tekuni, jadilah seorang Entrepreneur.
Pada dasarnya, Entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seseorang yang memiliki jiwa Entrepreneurship inilah yang disebut sebagai Entrepreneur.
Seorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki pola pikir yang diluar kebiasaan orang pada umumnya. Entrepreneur akan lebih sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreativitas-kreativitas baru.
Seorang entrepreneur akan selalu memacu semangatnya setiap hari, selalu memotivasi diri, dan tersenyum dalam segala situasi. Entrepreneur akan melihat masalah sebagai suatu tantangan. Tidak ada kata gagal bagi entrepreneur, yang ada hanyalah Sukses atau Belajar.
Seorang entrepreneur akan selalu berusaha untuk menjalin silaturahmi dengan semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih banyak mengamati dan mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur akan melihat segala sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa, sulit menjadi mudah, mustahil menjadi mungkin.
Seorang entrepreneur berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Sehingga, Entrepreneur tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak produktif.
Itulah mindset atau pola pikir-pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang lebih kita kenal sebagai Entrepreneurship. Sekarang, apakah Anda tertarik untuk mengikuti pola pikir mereka?
Apapun bidang yang Anda tekuni, jadilah seorang Entrepreneur.
Apakah Saya Adalah Seorang Entrepreneur ?
Untuk mengukur diri apakah Anda seorang Entrepreneur, maka dapat ditinjau dari segi :
- Human Capital
- Psychological Capital
- Sociological Capital
Human capital adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional.
Pengukuran Human Capital ditinjau dari beberapa segi antara lain :
A. Technical Skills Inventory
- Pakaian profesional dan penampilan
- Produktivitas tanpa pengawasan langsung
- Aktif dalam sebuah organisasi / komunitas bisnis
- Pengalaman keberhasilan dalam sebuah teamwork
- Pengalaman memimpin
- Pengalaman merencanakan dan mengelola sebuah pekerjaan
- Kemampuan mencari data dari perpustakaan
- Kemampuan mencari data dari internet
- Kemampuan menulis
- Kemampuan dalam negosiasi
- Kemampuan berbicara di muka umum
- Kemampuan mengajar atau memberi pelatihan
- Kemampuan di bidang Teknologi Informasi
- Kemampuan di bidang Matematika
- Kemampuan menganalisa angka-angka
- Kemampuan dalam berorganisasi
- Kemampuan dalam men-supervisi bawahan
- Kemampuan mendengarkan, bertanya dan memotivasi orang lain
- Kemampuan memimpin
- Kemampuan dalam memahami petunjuk teknis
- Kemampuan mengatasi permasalahan komputer
- Kemampuan dalam berkomunikasi
- Kemampuan dalam mengelola keuangan
- Kemampuan dalam merencanakan proyeksi keuangan
- Kemampuan dalam membaca finansial internet
- Kemampuan dalam mengelola mekanisme penggajian
- Kemampuan dalam memahami permasalahan pajak
- Kemampuan dalam menemukan target market
- Kemampuan dalam demografi dan psikografi
- Kemampuan dalam membangun dan memumbuhkan market
- Kemampuan dalam memanfaatkan potensi market
- Kemampuan dalam mengetengahkan kebutuhan konsumen dengan nilai pada produk yang dijual
- Kemampuan dalam strategi promosi dan pemanfaatn akses ke konsumen
- Kemampuan dalam menjual
- Kemampuan dalam menganalisai kompetitor
- Pengalaman proses produksi dan perakitan
- Kemampuan dalam melakukan negosiasi pada proses pembelian
- Kemampuan merencanakan proses produksi
- Kemampuan mengelola inventori
- Kemampuan mengelola fasilitas kerja
- Kemampuan manajemen quality control (QC)
- Kemampuan menganalisa lokasi
- Kemampuan dalam melakukan presentasi
- Kemampuan dalam menganalisa tren ekonomi
- Kemampuan dalam menentukan Key Perform Indicator
- Kemampuan dalam mengelola proyek
- Kemampuan dalam merencanakan kebutuhan tenaga pada tim
- Kemampuan dalam merealisasikan rencana kerja
- kemampuan dalam mengontrol proses kerja
- Kemampuan dalam mengetahui permasalahan yang terjadi pada proses kerja
- Kemampuan dalam mengevaluasi hasil kerja
- Kemampuan dalam menentukan mana yang penting dan mana yang tidak
- Kemampuan dalam menentukan mana yang harus segera ditangani dan mana yang dapat ditunda terlebih dahulu
- Pengalaman Manajemen
- Pengalaman manajemen pada industri sejenis terhadap bisnis yang sedang / akan dijalani
- Pengalaman manajemen pada industri yang berbeda terhadap bisnis yang sedang / akan dijalani
- Pengalaman teknis pada industri sejenis terhadap bisnis yang sedang / akan dijalani
- Pengalaman tenis pada industri yang berbeda terhadap bisnis yang sedang / akan dijalani
- Pengalaman entrepreneural pada industri sejenis terhadap bisnis yang sedang / akan dijalani
- Pengalaman entrepreneural pada industri yang berbeda terhadap bisnis yang sedang / akan dijalani
- Saya akan menggali segala segala sisi permasalahan sebelum membuat keputusan
- Saya percaya bahwa saya mampu belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya untuk mewujudkan sebuah kesuksesan
- Saya merasa nyaman dengan semua jenis manusia
- Saya adalah orang yang perduli
- Saya tidak suka mengabaikan permasalahan-permasalahan kecil yang terjadi
- Saya tidak suka memperkeruh sebuah masalah dan berusaha selalu untuk membuatnya menjadi mudah
- Apabila melihat orang lain membutuhkan, maka saya akan dengan mudah melakukan sesuatu untuk menolongnya
- Saya akan merasa tidak bahagia, jika ada orang-orang di sekitar saya merasakan kesulitan
- Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, saya akan mempelajarinya terlebih dahulu hal-hal yang perlu diperhatikan
- Saya selalu senang dengan pilihan saya
- Bagi saya hubungan relasional adalah hubungan menguntungkan untuk kedua belah pihak
- Saya lebih memilih untuk fokus pada solusi daripada selalu memikirkan masalah
- Saya selalu enjoy dalam mewujudkan visi yang telah saya tentukan
(1) adanya kepercayaan diri (self-efficacy) melakukan tindakan yang perlu untuk mencapai sukses dalam tugas-tugas yang menantang;
(2) atribusi yang positif (optimism) tentang sukses masa sekarang dan yang akan datang;
(3) persistensi dalam mencapai tujuan, dengan kemampuan mendefinisikan kembali jalur untuk mencapai tujuan jika diperlukan (hope) untuk mencapai kesuksesan; dan
(4) ketika menghadapi masalah dan kesulitan, mampu bertahan dan terus maju (resiliency) untuk mencapai sukses.
Pengukuran Psychological Capital ditinjau dari beberapa segi antara lain :
A. Passion
- Sekali menentukan sebuah GOAL, saya akan menjalaninya dengan bersemangat
- Saya adalah orang yang optimis
- Saya selalu gembira dalam menjalani sesuatu
- Saya selalu bertenaga dan siap untuk mencapai kesuksesan
- Saya sudah memikirkan masa depan saya bahwa saya adalah salah satu dari entrepreneur sukses di dunia ini
- Yang dapat menentukan kesuksesan saya adalah saya sendiri
- Yang dapat memacu saya menjadi maksimal adalah saya sendiri
- Apabila ada seseorang yang mengatakan hal-hal negatif terhadap saya maka saya tidak akan menjadikannya sebagai permasalahan
- Saya tahu bahwa passion saya bukan hanya karena adanya sesuatu yang bermanfaat untuk saya, tetapi karena saya merasa bermanfaat untuk orang lain
B. Faith And Commitment
C. Tolerance of Risk and Uncertainty- Saya mempunyai sebuah keyakinan bahwa ada Sang Maha Menguasai segala sesuatu, yang memiliki kemampuan untuk mengubah segala sesuatu
- Saya mempunyai sebuah keyakinan bahwa ada Sang Maha Mendengar mengetahui segala keinginn dan kebutuhanku
- Saya selalu meningkatkan keyakinan setiap hari
- Apabila saya membuat komitmen, maka saya akan bersungguh-sungguh untuk menunjukkannya
- Saya yakin bahwa selalu berbuat baik dapat membuat saya beruntung
- Saya yakin bahwa dengan merugikan orang lain akan menyengsarakan saya sendiri
- Pendapat orang lain tidak serta merta dapat menggoyahkan keyakinan yang telah saya pegang teguh
- Ketika bisnis saya sedang goyah, saya tidak terlalu khawatir terhadapnya
- Ketika segalanya menjadi sulit, cara terbaik bagi saya adalah introspeksi diri dan memperbaiki diri
- Penolong saya adalah Sang Maha Penolong, yang lain adalah perantara yang diutus oleh-Nya
- Ketika saya menghadapi sebuah peluang, saya akan berhitung sejenak dan saya akan menghadapinya tanpa takut gagal
- Saya yakin bahwa saya adalah orang yang mau belajar dan mengambil hikmah dari kegagalan
- Saya selalu percaya bahwa keputusan bisnis saya adalah yang terbaik yang bisa saya buat dengan informasi yang saya miliki pada saat itu
- Memiliki kemampuan memprediksi, membuat saya tidak terlalu mementingkan pendapatan yang stabil
- Tidak penting bagi saya untuk mengetahui bagaimana cara saya menghabiskan hari-hari yang saya lalui
- Saya bukan termasuk golongan orang yang terlalu mendefinisikan rencana-rencana ke depan dengan terlalu detail
- Saya siap menjalani apapun yang akan terjadi pada bisnis saya, karena saya akan selalu meng-handle-nya
- Saya tetap nyaman menjalani hal-hal yang tidak terprediksi sebelumnya
- Saya tetap nayaman menghadapi perubahan yang terjadi di luar rencana
- Saya tetap nyaman menghadapi perubahan mendadak
- Saya mampu menyesuaikan rencana yang telah dibuat dengan perubahan mendadak yang terjadi dengan cepat
- Saya mampu menemukan solusi secara cepat untuk tetap mencapai pada target yang diharapkan
- Saya selalu yakin bahwa adanya perubahan itu adalah yang terbaik yang harus saya hadapi
- Orang lain mengenal saya sebagai sosok yang fleksibel
- Saya adalah orang yang bisa memimpin dan memotivasi orang lain
- Saya adalah orang yang mampu diikuti gerakan dan tindakan
- Saya selalu memilik visi yang jelas
- Saya mampu menunjukkan dan menjelaskan kepda tim tentang visi saya
- Saya mampu menemukan cara untuk membawa tim menuju visi saya
- Saya adalah orang yang mudah memanfaatkan segala sesuatu yang ada untuk mencapai tujuan
- Dalam kondisi darurat, saya adalah orang terakhir yang panik
- Ketika panik, saya mampu menutupi kepanikan di hadapan tim
- Saya bisa mengendalikan amarah, dan ketika saya marah pada tim tiu adalah demi kebaikan bersama
- Bagi saya menghukum adalah untuk mendekatkan tim pada tujuan, bukan untuk melampiaskan nafsu amarah
- Saya tahu bagaimana orang-orang di sekitar saya memberi penilaian kepada saya
- Saya adalah orang yang sangat menghargai sebuah ide cemerlang
- Saya adalah orang yang selalu menyelesaikan setiap project yang saya mulai
- Ketika saya mengataka : GO!! Maka saya benar-benar melakukannya
- Saya menikmati setiap proses permasalahan dari segala sudut pandang, dan senantiasa berusaha mencari solusi terbaik
- Saya tidak mudah berkecil hati
- Saya adalah merupakan pengambil leputusan dalam bisnis
- Saya selalu nyaman dalam mengambil keputusan
- Kadang-kadang orang yang baru mengenal saya menganggap saya keras kepala
- Saya sebenarnya tidak perlu menentukan jam kerja
- Saya selalu merasa penuh harapan dan optimis tentang masa depan
- Saya tidak merasa tertekan yang membuat saya putus asa
- Banyak yang menganggap saya adalah seorang pekerja keras
- Menyerah bukanlah bahasa saya, kecuali jika memang saya tidak menemukan manfaat untuk terus melanjutkannya
- Saya adalah orang yang memiliki lebih banyak energi dibanding orang lain
- Saya akan melakukan apapun untuk mencapai apa yang telah saya targetkan
- Saya baru berhenti bekerja ketika saya melihat pekerjaan itu telah menghasilkan sesuatu yang bagus
- Ketika pekerjaan belum menunjukkan hasil memuaskan, saya akan terus melakukannya
- Saya seringkali merasakan waktu berjalan bagitu cepat ketika saya sedang menyelesaikan sebuah pekerjaan
- Saya merasa sangat puas ketika saya berhasil menyelesaikan pekerjaan sulit dengan hasil yang baik
3. SOCIOLOGICAL CAPITAL
Sociological Capital melihat manusia sebagai makhluk sosial, yaitu bentuk relasi apa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain. Jika sebuah komunitas digambarkan dalam suatu rangkaian berupa titik (nodes) dan garis (lines), maka human capital menunjuk kepada “titik” sedangkan sociological capital menunjuk kepada “garis”.
Pengukuran Sociological Capital ditinjau dari beberapa segi antara lain :
A. Family Network
- Bagi saya, keluarga adalah number one customer
- Bagi saya, restu kedua orang tua adalah sangat penting untuk segala hal
- Bagi saya, restu istri / suami adalah sangat penting untuk segala hal
- Orang tua saya mendukung saya untuk menjadi entrepreneur
- Istri / suami mendukung saya untuk menjadi entrepreneur
- Saya tahu bahwa bermasalah dengan orang tua dan pasangan hidup dapat menghambat bisnis yang sedang saya jalani
- Saya punya banyak kenalan di berbagai bidang
- Saya punya banyak kenalan di dunia entrepreneur
- Saya memiliki banyak kenalan di tempat kediaman saya
- Saya punya jadwal rutin untuk bertemu dengan orang yang saya kenal
- Saya selalu merindukan kesempatan bertemu dengan sahabat-sahabat satu almamater
- Saya tahu bahwa banyak orang yang merindukan kehadiran saya
- Saya tahu bahwa banyak orang yang suka berhubungan bisnis dengan saya
- Saya adalah orang yang selalu berusaha keras untuk menjaga reputasi saya di bidang bisnis yang saya tangani
- Saya adalah anggota organisasi / komunitas bisnis
- Saya adalah orang yang dianggap penting pada organisasi / komunitas bisnis
- Saya adalah dari keluarga entrepreneur
- Saya memiliki hubungan dekat dengan banyak orang sukses di dunia entrepreneur
- Saya memiliki mentor bisnis
- Saya memiliki grup diskusi tentang bisnis
- Saya memiliki pengacara untuk mendukung bisnis saya
- Saya memiliki akuntan yang baik yang dapat mendukung pengelolaan keuangan bisnis saya
- Saya memiliki akses terhadap agen perusahaan asuransi
- Saya memiliki konsumen loyal yang setiap saat selalu memberikan feedback untuk perbaikan bisnis saya
- Saya memiliki investor atau ventura yang setiap saat berkenan menerima proposal bisnis / proyek saya
- Saya memiliki akses terhadap perusahaan IT yang setiap saat dapat memberikan saya solusi pemanfaatan teknologi informasi pada bisnis saya
Komentar
Posting Komentar